BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Lembaga
non Pendidikan yang Menjalin Kerjasama dengan Sekolah
Menurut
Wijaya (2012: 12) Hubungan kemitraan antara sekolah dan masyarakat luar
merupakan bentuk komunikasi ekstern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung
jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu-individu yang
berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan.
Dalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga non pendidikan yang berpartisipasi
dalam penyelenggara pendidikan yaitu :
1.
lembagakeagamaan,
2.
Lembagapolitik,
3.
Lembagasosial,
4.
Lembagaekonomi,
5.
olah raga,
6.
kesenian
Menurut Kolter
dalam Wijaya (2012:12) sektor yang
dapat menjalin kerjasama dengan sekolah
dapat diklasifikasikan menjadi empat macam antara lain :
1.
SektorPemerintah,
meliputipengadilan, pelayananketenagakerjaan, rumahsakit, militer,
lembagapemberipinjaman, kepolisian, pemadamkebakaran,
kantorpos,lembagalegislatifdansekolah
2.
Sektornirlabaswasta, meliputi
museum, badanamal, gereja, universitas, yayasandanrumahsakit
3.
Sektorbisnis,
meliputimaskapaipenerbangan, perbankan, perusahaan, jasakomputer, hotel,
kantorpengacara, konsultan
4.
Sektormanufaktur,
meliputipetugaskomputer, akuntandanstafpengacara
B. Pihak-Pihak yang
BerperandalamKerjasamaAntaraSekolahdenganLembaga non Pendidikan
Upaya
menjalin hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga non pendidikan
merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri oleh sekolah. Untuk menjalin kerjasama
ini pihak sekolah harus berusaha sebaik mungkin agar dapat menarik lembaga
tersebut untuk secara sukarela bersedia
bekerjasama dengan pihak sekolah untuk
menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam menjalankan upaya ini humas
sekolah memegang peranan penting untuk turut mendukung terwujudnya suatu
hubungan kerjasama yaitu dengan membina komunikasi yang baik serta membina
hubungan harmonis kepada publik baik itu intern
maupun ekstern. Nasution (2006:30)
mengemukakan bahwa peran humas dalam lembaga pendidikan antara lain sebagai
berikut.
1. Membinahubunganharmoniskepadapublikintern danhubungankepadapublikekstern.
2. Membinakomunikasiduaarahkepadapublikinterndanpublikeksterndenganmenyebarkanpesan,
informasidanpublikasihasilpenelitian, danberbagaikebijakan-kebijakan yang
telahditetapkanpimpinan.
3. Mengidentifikasidanmenganalisissuatuopiniatauberbagaipersoalanbaik
yang ada di lembagapendidikanmaupun yang ada di masyarakat.
4. Berkemampuanmendengarkeinginanatauaspirasi-aspirasi
yang terdapat di dalammasyarakat.
5. Bersikapterampildalammenerjemahkankebijakan-kebijakanpimpinandenganbaik.
C. TujuanKerjasamaSekolahdenganLembaga
lain non Pendidikan
Rosyidi (2011)
mengemukakanbahwakerjasamaantarasekolahdenganperusahaan/instansiadalahsebagaiberikut
:
1.
BagiSekolah
a.
Memperluaswawasantentangteknologibaru.
b.
Sumberpengembangansekolahdanlulusannya.
c.
Meningkatkandayasainglulusan.
2. BagiPesertaDidik
a.
Peningkatanketerampilan.
b.
Memperluaswawasan.
Menurut Suminar (2015) mengemukakan bahwa kerjasama
antara sekolah dengan lembaga lain adalah sebagai berikut :
1.
Mendapatkandukungandanbantuan
moral maupun financial yang diperlukanbagipengembangsekolah
2.
Memperkayadanmemperluas
program sekolahsesuaidenganperkembangandankebutuhanmasyarakat
3.
Memperolehbantuansekolahdalammemecahkanberbagaimasalah
yang dihadapiolehmasyarakat
4.
Memperlancar Proses
belajarmengajar
5.
Memeliharakelangsunganhidupsekolah.
Meningkatkanmutupendidikan di sekolah yang bersangkutan
D. Syarat-SyaratMengajukanKerjasamadenganlembaga
non Pendidikan
a.
Sukarela
Mau melakukan kerja sama
tanpa dipaksa dinamakan sukarela Kerja sama yang baik harus berdasarkan suka
rela. Kerja sama dengan terpaksa maka tidak baik karena orang yang dipaksa
kerjanya malas-malasan.
b. SalingMenguntungkan
Kerja sama akan berhasil
baik jika saling menguntungkan. Semuanya merasa untung tidak ada yang rugi.
E.
Bentuk-BentukKerjasamaAntaraSekolahdenganLembaga
non Pendidikan
Menurut Fatoni (2012) Bentuk-bentuk kerjasama anatara
sekolah dengan lembaga pendidikan antara lain yaitu :
a.
Mengikutsertakanlembaga non
pendidikandalamkegiatansekolahsesuaidengan program sekolah
b.
Mengikutsertakanduniausahabagikepentingansekolah,
sekolahdapatbekerjasamadenganduniausahauntukmeningkatkankemampuansiswadalambidangusahadandapat
pula dijadikan sponsor danadalamacara-acarakhususdisekolah
F.
Kendala-Kendala
yang di hadapiolehSekolahdalamMenjalinKerjasamadenganLembaga non Pendidikan
Menurut Kurnia (2011) kendala yang
dihadapi oleh sekolah dalam menjalin kerjasama dengan lembaga non pendidikan
yaitu :
a. Tujuankomunikasi
yang kurangjelas
b. Ketrampilankomunikasi
yang kurangmendukung
c. Kurangnyakoordinasiantarapihaksekolahdenganlembaga
non pendidikantersebut
d. Legalitasdarilembaga
non pendidikantersebut
e. Kurangjelasnyatujuandarikerjasamaantarasekolahdanlembaga
non pendidikantersebut
f. Tindaklanjutkerjasama
yang kurangmendukungdanpengawasan yang kurang
Sedangkanmenurutpendapat
Gibson, dkk (2003: 427-430) tentang
penyebab
terhambatnya komunikasi. Penghalang terciptanya komunikasi yang
efektif
dapat muncul dari perbedaan mind setatau persepsi. Penyebab lainnya adalah cara
mendengarkan yang salah karena lebih banyak dipengaruhi persepsi si komunikan,
yang kelak berakibat juga pada tanggapan atau pemaknaannya terhadap pesan yang
disampaikan. Penghambat komunikasi efektif selanjutnya adalah kredibilitas nara
sumber atau komunikan yang diragukan, masalah bahasa, kesengajaan dalam
menyembunyikan informasi yang seharusnya diketahui pihak lain, bahkan juga
perbedaan status. Penyebab terhambatnya komunikasi bahkan adakala merupakan
hasil bentukan lingkungan fisik, seperti keadaan ruang.
DAFTAR RUJUKAN
https://titasuminar2013.wordpress.com/2015/07/27/tujuan-kerjasama-sekolah-dan-masyarakat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar