A.
Pengertian
Kurikulum
Kata kurikulum berasal
dari bahasa latin “curere” (kata kerja) yang kata bendanya “curriculum”
mengandung makna :
1. Tempat
berlomba,jarak yang harus ditempuh pelari kereta lomba
2. Lari
cepat, pacuan, balapan kereta, kuda
3. Perjalanan
satu kali perjalanan tanpa berhenti
Kata lain dari curere adalah “cursus” yang dalam bahasa
Indonesia diterjmahkan kursus yang berati : hal lari cepat, perlombaan cepat,
arah /tujuan, rangkaian pelajaran dan peredaran waktu. Kata jamak “curiculum”
adalah “curricula” (Webster’s New Word Dictionary,1964)
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nosional dijelaskan
bahwa Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu pendidikan
tertentu.
Makna semantik kurikulum dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Tradisonal
Kurikulum
Artinya kurikulum
adalah mata pelajaran yang diajarkan disekolah atau bidang studi. Pengertian
ini sejalan dengan pengertian di Webster’s New Word Dictionary yang menyatakan
bahwa kurikulum adalah semua bidang studi yang diberikan di dalam lembaga
pendidikan.
2. Modern
Kurikulum
Kurikulum adalah semua
pengalaman aktual yang dimiliki siswa di bawah pengarahan sekolah, sementara
bidang studi adalah bagian kecil dari progam kurikulum secara keseluruhan.
3. Masa
kini Kurikulum
Kurikulum adalah
lingkungan belajar yang dirancang untuk mengembangkan minat dan kemampuan anak
agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
B.
Bentuk-Bentuk Kurikulum
1.
Subject Matter / Subject Centered Curriculum
Yaitu
kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran yang terpisah-pisah. Materi yang
dopelajari oleh siswa telah disusun secara logis oleh para ahli bidang studi.
Keuntungan :
a) Mata
pelajaran terdiri atas pengetahuan yang telah disusun secara logis dan
sistematis
b) Mata
pelajaran dianggap sebagai alat yang sesuai untuk mengembangkan intelektual
seseorang
c) Sejalan
dengan konsep-konsep yang telah ditata sesuai dengan proses pendidikan
d) Sebagai
pewarisan pengetahuan yang telah berabad-abad dikembangkan sehingga kita
menghargai pendahulu kita
e) Penyusunan
mudah dilaksanakan
Kelemahan :
a) Belum
tentu sesuai dengan latar belakang kehidupan anak,sehingga anak –anak sering
menghafalkan tanpa pengertian
b) Terlalu
mementingkan perkembangan intelektual, mengabaikan perkembangan sosial,
emosianal dan pendidikan watak
c) Karena
mata pelajaran terpisah-pisah, kurang memberikan bekal pemecahan masalah
kehidupan secara integrative
d) Kurang
memperhatikan fungsionalnya dalam kehidupan, sehingga anak-anak kurang terlatih
untuk menghadapi masalah kehidupan yang sebenarnya.
2. Broad Field/Fused/Correlated Curriculum
Kurikulum
yang disusun dengan mengkolerasikan atau menggabungkan sejumlah mata pelajaran
dalam satu kesatuan. Dengan demikian terjadi perkawinan antara mata pelajaran
sejenis. Contoh : IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia dan Kesenian.
Keuntungan :
a) Dimungkinkan
adanya pemberian pengertian yang lebis kaya dengan adanya kaitan antar mata
pelajaran
b) Lebih
menarik bagi anak
c) Anak
mulai dapat mnghafalkan kesatuan mata pelajaran untuk meninjau berbagai
persoalan hidup
Kelemahan
:
a) Kurang
memberikan disiplin tinjauan spesialisasi mata pelajaran
b) Kurang
memberikan pengetahuan mendalam pada masing-masing mata pelajaran
c) Sering
terlampau abstrak karena hanya memberikan prinsip-prinsip dasar dan tema-tema
tertentu
3. Integrated Curriculum
Kurikulum
yang diorganisasikan dalam bentuk unit-unit tanpa harus ada mata pelajaran atau
bidang studi. Pembelajaran dilaksanakan dengan “unit teaching” dan materinya
menggunakan “unit lesson”. Pelajaran disusun
bersama guru dan murid, mengandung suatu masalah yang luas, mengandung
metode “problem solving” sesuai dengan minat dan perkembangan anak.
Keuntungan
:
a) Didasarkan
atas pengalaman dan minat anak
b) Menggunakan
beragam kegiatan untuk memecahkan masalah
c) Guru
dan murid bersama-sama merencanakan
d) Memberikan
pengalaman langsung kepada anak
e) Menggunakan
lingkungan sebagai sumber pelajaran
Kelemahan :
a) Kurang mempersiapkan anak mengikuti ujian
tradisional selama ini
b) Memerlukan
fasilitas pembelajaran yang belum dimiliki oleh sekolah
c) Tidak
memberikan pengetahuan yang logis dan sistematis
d) Lebih
mngutamakan proses dari pada materi
e) Manajemen
pembelajaran sangat sulit
4. Core
Curriculum
Yaitu kurikulum inti yang diberikan
kepada semua murid untuk mencapai keseluruhan progam kurikulum secara utuh.
Contoh : Agama dan PPKN
B.
Peran
Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Tugas Kepala Sekolah sebagai Administrator
sekolah menyelenggarakan berbagai bidang tugas di sekolah, salah satunya adalah Manajemen Kurikulum/
Pembelajaran. Tugas Kepala Sekolah dalam manajemen pengajaran adalah sebagai
berikut :
ü Tugas
Kepala Sekolah sebagai pimpinan sekolah dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar , meliputi : kalender sekolah, progam tahunan dan penyusunan jadwal
ü Tugas
Kepala Sekolah sebagai pimpinan sekolah dalam mengarahken guru-guru dalam
menyusun kegiatan mengajar, meliputi : progam mengajar dalam satu tahun, progam
mengajar dalam semester, progam persipan mengajar, progam mingguan/harian dalam
bentuk catatan kemajuan belajar dan progam perbaikan dan pengayaan.
1. Tugas
Kepala Sekolah dalam Menyusun Progam Sekolah
Sebagai pimpinan, kepala sekolah mempunyai tugas
menyusun progam kegiatan sekolah selama satu tahun ajaran yang terbagai
dalam dua semester.
a. Kalender
Sekolah
Yang dimaksud dengan kalender sekolah
ialah penjabaran jumlah hari sekolah efektif dalam satu tahun ajaran beserta
waktu libur. Hari sekolah efektif sekurang-kurangnya 240 hari dan
sebanyak-banyaknya 245 hari. Atas dasar jabaran waktu efektif itu, maka kepala
sekolah dapat menyusun rencana kegiatan tahunan untuk sekolahnya. Pentingnya
kalender sekolah (mrenurut Edward W.Smith) adalah sebagai berikut :
Ø Kalender
sekolah dapat bermanfaat bagi guru,siswa dan orang tua
Ø Kalender
sekolah berguna bagi seluruh staff sekolah dalam hubungan dengan masyarakat
Ø Kalender
sekolah berguna bagi kepala sekolah dan badan penyelenggara sekolah
Ø Kalender
sekolah berguna bagi masyarakat dalam melayani kebutuhan sekolah
b. Progam
Tahunan
Salah satu tugas kepala sekolah adalah
menyusun progam tahunan. Dalam progam tahunan terdapat seluruh kegiatan sekolah
selama satu tahun yang dibagi dalam dua semester. Bentuk dan format progam
tahunan itu dalam bentuk Gannt Chart. Chart itu terdiri dari dua dimensi yaitu
vertikal yang berisi dimensi kegiatan, dan horisontal berarti dimensi waktu.
Progam tahunan bertujuan untuk memudahkan cara kerja yang teratur dan
berencana, serta memudahkan penilaian dan pengawasan.
c. Jadwal
Pelajaran untuk seluruh kelas
Masalah penyusunan jadwal pelajaran
harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip
didaktis meliputi :
Ø Mata
pelajaran yang dianggap berat dan memerlukan pemikiran diberikan pada saat anak
masih segar (misal jam pertama dst)
Ø Kegiatan
pelajaran yang satu tidak mengganggu kelas lain dalam jam yang sama
Ø Perlu
selingan pelajaran yang bersifat pemikiran, memori, ketrampilan dan rekreatif
Ø Harus
ada waktu istirahat yang cukup
Prinsip
Praktis meliputi :
Ø Penugasan
kepada guru sesuai minat dan keahliannya
Ø Perhatikan
senioritas guru, pelajaran yang membutuhkan tanggung jawab tingggi diserahkan
kepada guru yang ber[engalaman
Ø Perhatian
kepada guru-guru wanita (cuti hamil,
mengurus keluarga dsb)
Ø Hari
mengajar tidak sepenuhnya untuk tugas mengajar sehingga ada kesempatan untuk
koreksi tugas, evaluasi, persiapan tertulis dsb
Ø Perlu
perhatian guru istirahat pada jam tertentu kemudian melanjutkan mengajar pada
jam berikutnya
Penyusunan
jadwal pelajaran dilakukan melalui tiga tahap yaitu
·
Tahap pendahuluan/inventaris mata
pelajaran, jumlah jam tiap mata pelajaran, guru yang mengampu dan jumlah jarm
mengajar tiap guru, jumlah kelas dsb
·
Tahap penyiapan alat, yaitu papan
jadwal, kartu mata pelajaran yang berisi nama mata pelajaran dan guru pengampu
·
Pemasangan kartu pada papan jadwal,
papan jadwal ini berlaku untuk satu sekolah, sehingga pemasangan kartu dapat
menghindarkan tabrakan jadwal dan didasari prinsip-prinsip yang telah
dikemukakan sebelumnya.
2. Tugas
Kepala Sekolah dalam Mengarahkan Guru Kelas
Guru adalah sumber daya insani yang
sangat penting perannya dalam mendidik dan mengajar. Berhasilnya kegiatan
belajar-mengajar bergantung kepada kemampuan guru dalam menyusun/merancang
progam belajar-mengajar. Oleh karena itu kepala sekolah mempunyai tugas untuk
mengarahkan guru-guru dalam menyusun progam belajar-mengajar antara lain :
a. Progam
Pengajaran Tahunan dan Semester
Progam ini disusun oleh guru kelas untuk tiap
mata pelajaran sebelum tahun ajaran dimulai. Dalam rangka menyusun Progam
Pengajar Tahunan dan Semesteran, seorang guru perlu melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
ü Mempelajari
secara umum/garis besar tentang susunan progam dan GBPP
ü Mempelajari
kalender pendidikan/sekolah
ü Memperhatikan
alokasi waktu yang ada dalam GBPP mata pelajaran yang bersangkutan tiap
semester
ü Menganalisis
pokok bahasan/konsep/tema/bahan kajian yang ada dalam GBPP mata pelajaran yang
bersangkutan
ü Memperhatikan
jadwal pelajaran
ü Menyusun
progam pengajaran tahunan dan semesteran dengan menggunakan format tertentu
b. Progam
Persiapan Mengajar
Guru sekolah dasar maupun menengah tidak
lagi di tuntut untuk menyusun satuan pelajaran yang berlaku untuk dua kali
pertemuan atau lebih dari setiap mata
pelajaran. Sebagai gantinya guru diberi tugas untuk menyusun persiapan mengajar
yang lebih sederhana dan praktis.
Persipan mengajar tersebut bersifat harian
yang dikembangkan dari progam Pengajaran Semester, sehingga di dalamnya
terkandung komponen-komponen sebagai berikut :
ü Hari
da tanggal disajikan suatu pokok bahasan/sub pokok bahasan dari suatu mata
pelajaran tertentu
ü Jam
pertemuan mata pelajaran
ü Pokok
bahasan/sub pokok bahasan atau konsep/sub konsep atau tema/sub tema yang akan diajarkan
kepada siswa
ü Tujuan
yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mempelajari pokok bahasan/sub pokok
bahasan
ü Urutan
kegiatan belajar mengajar/jalan pelajaran
ü Sumber
pelajaran/ alat peraga
ü Keterangan
yang menyatakan
Misalnya
pokok bahasan yang bersangkutan belum dapat disajikan atau pokok bahasan yang
bersangkutan belum dikuasai oleh sebagian besar siswa dsb
C.
Strategi
Pembaharuan Kurikulum
Pembaharuan Kurikulum dapat dilaksanakan
dengan menggunakan strategi yang berbeda-beda di berbagai negara di belahab
bumi ini. Secara teoritis terdapat 6 strategi yang dapat digunakan dalam
pembaharuan kurikulum. Keenam strategi
ini dapat diterapkan secara terpisah, tetapi dapat juga diterapkan secara
simultan atau merupakan gabungan dari beberapa strategi. Adapun jenis Strategi
perubahan kurikulum yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Strategi
dari Atas ke Bawah
Strategi
dari atas ke bawah berarti pembaharuan kurikulum dimulai atau dirancang pertama
kali oleh pemerintah pusat, kemudian diturunkan berturut-turut ke bawah yaitu
pemerintah daerah, ke sekeloh dan akhirnya sampai kepada guru.
Strategi
ini tepat digunakan di negara-negara yang menganut sisitem pemerintahan
sentralistis. Kurikulum disusun sebagai paket paket inovasi yang pelaksanaannya
diserahkan kepada jajaran struktur birokratis dibawahnya. Tentu saja sebelum
kurikulum diimplementasikan perlu adanya uji coba untuk validasi. Persiapan
personel di lapangan perlu dilakukan.
2. Strategi
Penelitian dan Pengembangan
Strategi
pembaharuan kurikulum ini dilaksanakan melalui kegiatan penelitian diikuti
dengan pengembangan kurikulum. Kegiatan
penelitian terhadap pelaksanaan kurikulum sebelumnya dapat dilakukan lewat
sponsor atau lewat lembaga atau instansi formal dalam jajaran birokrasi
pendidikan , atau menyewa lembaga yang meleyani kegiatan penelitian. Dapat juga
penelitian dilaksanakan oleh jajaran pimpinan sekolah, pengawas dan lembaga
pengelola pendidikan yang tau betul tenteng situasi lapangan. Tentang siapa
yang melaksanakan penelitian bergantung pada sistem pendidikan yang diterapkan
di negara yang bersangkutan. Di Indonesia, bkegiatan penelitian dalam rangka
pembaharuan kurikulum ini biasa dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan.
Hasil penelitian dijadikan dasar
dalam perancangan dan pengembangan kurikulum untuk diimplementasikan di
sekolah-sekolah.
3. Strategi
Multi-Elemen
Yang dimaksud strategi multi-elemen adalah perlibatan
berbagai unsur dalam kegiatan pembaharuan kurikulum. Tekanannya adalah
melibatkan sebanyak-banyaknya partisipan masyarakat pendidikan dalam
perancangan dan implementasi pembaharuan kurikulum. Strategi multi-elemen
mencakup tiga cara yaitu
a) Developmentalism
yaitu usaha untuk mengembangkan berbagai
unsur yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum
b) Participation
yaitu pelibatan berbagai pihak terutama guru dalam kegiatan perancangan
kurikulum. Pelibatan berbagai elemen dalam perancangan pembaharuan kurikulum
merupakan kunci keberhasilan pelaksanaannya di kemudian hari
c) Support
yaitu adanya dukungan yang berupa aspek material
4. Sgtrategi
dari Bawah ke Atas
Strategi perubahan ini menekannkan
agen perubahan di tingkat bawah sebagai awal pembaharuan kurikulum. Strategi
ini dapat di tempuh melalui tiga cara yaitu :
a. Sebuah
agen perubahan yang netral menawarkan untuk membantu staff sekolah dala melihat
masalah pendidikan dan merumuskan rancangan pembaharuan kurikulumnya di masa
yang akan datang
b. Dengan
cara integratif yang mana pembahaeuan kurikulum dimulai dari tingkat guru,
kemudian ke tingkat kelas lalu ke tingkat sekolah begitu seterusnya ke atas
sampai ke pemerintah pusat (untuk sistem pemerintahan sentralisasi atau sesuai
dengan kewenangan masing-masing) yang akhirnya menjadi kurikulum nasional.
c. Guru
sebagai agen pembaharuan yang melakukan kajian tentang kurikulum yang ada di
kelas maupun di sekolah..
5. Strategi
dari Tengah ke Atas
Strategi perubahan kurikulum ini
dimulai dari sekolah sebagai unit terbawah. Sekolah dengan berbagai komponen
yang dimiliki memulai untuk mengkaji kurikulum yang dilaksanakan di sekolah.
Hasil pengkajian sekolah-sekolah disampaikan kepasda unit yang berada di
atasnya untuk mengadakan pembaharuan kurikulum, begitu seterusnya sampai pada
pemerintah pusat
6. Strategi
Integratif
Strategi Integratif mengacu pada
perubahan kurikulum yang mencakuo berbagai komponen kurikulum bersama-sama.
Perubahan integratif kurikulum dilaksanakan jika kurikulum yang lama dirombak
secara total karena di anggap tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Perubahan Integratif ini juga melibatkna berbagai komponen baik
dari tingkat bawah di kelas maupu di
sekolah, Dinas pendidikan Kota/Kabupaten , pakar, LSM, masyarakat sampai pada
tingkat menteri. Strategi perubahan kurikulum integratif dilakukan,
sekolah-sekolah tetap menggunakan kurikulum lama yang sebelumnya berlaku. Baru
setelah kurikulum baru tersusun secara matang, diberlakukanlah kurikulum yang
baru.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembaharuan
Kurikulum
Pembaharuan
kurikulum di pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :
1. Tuntutan
Masyarakat akan Perubahan
Masyarakat yang terkena oleh produk kurikulum
yang diberlakukan akan merasakan akibat secara langsung, terutama hasil atau
lulusan pendidikan dari sistem pendidikan yang berlaku. Masyarakt sendiri
memilki harapan masa depan terhadap anank-anaknya yang sebagian
tanggungjawabnya diserahkan kepada sekolah. Jika masyarakat tidak puas atas
hasil pendidikan dan arah pendidikan yang ada, maka mereka memilki tuntutan
atas perubahan kurikulum. Tuntutan masyarakat ini menjadi pertimbangan penting
dalam perubahan kurikulum.
2. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perubahan kurikulum dapat
dipengaruhi oleh pekembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi. Ilmu dan
teknologi yang berkembangnya bagaikan deret ukur menuntut dunia pendidikan
untuk selalu memperhatikan kurikulumnya. Kurikulum yang tidak memperhatikan
perkembangan ilmu dan teknologi akan tertinggal dalam memberikan pengalaman dan
kemampuan kepada anak didiknya. Oleh sebab itu perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam mengadakan perubahan
kurikulum.
3. Perubahan
Ideolgi Negara
Perubahan ideologi negara akan
berpengaruh terhadap semua sektor pembangunan di segala bidang, termasuk
perubahan kurikulum. Jika suatu negara melakukan perubahan terhadap
ideologinya, maka kurikulum harus berubah sesuai dengan perubahan ideologi yang
ada. Misalnya suatu negara yang semua menganut sistem totalitarianisme berubah
ke sistem demokrasi liberal, maka kurikulum yang semula mengarah ke negara
totalitarisme sebagai ideologi negara harus diubah total mengikuti ideologi
demokrasi liberal. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan dan tujuan
pendidikan selalu diorientasikan kepada tujuan nasional negara yang dijabarkan
ke tujuan pendidikan nasional negara yang bersangkutan.
4. Perkembangan
Masyarakat
Kurikulum harus di sesuaikan dengan
jenis masyarakat yang hidup pada zamannya. Kurikulum yang ideal menuntut
penyesuaian dengan masyarakatnya. Kurikulum untuk masyarakat agraris berbeda
dengan kurikulum yang ada di lingkungan masyarakat maritim dan industri.
Perkembangan masyarakat modern yang kebanyakan menuju ke masyarakat industri
tidak boleh tidak akan mewarnai perubahan kurikulum yang diberikan di
lembaga-lembaga pendidikan. Pengalaman belajar yang diberikan kepada anak didik
di daerah yang masyarakatnya agraris
akan berbeda dengan pengalaman belajar yang diberikan kepada anak didik di
daerah industri. Disinilah letak fungsionalnya kurikulum terhadap kehidupan
lulusan pendidikan di masyarakat.
Pengalaman belajar yang dikehendaki
untuk dikuasai oleh siswa akan sangat berpengeruh terhadap kurikulum yang akan
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan. Pengalaman belajar bagi peserta didik
yang menghendaki segera bekerja akan berbeda dengan pengalaman belajar peserta
didik yang akan melanjutkan ke pendidikan selanjutnya
Soetopo,hendyat. 2004. Manajemen
Kurikulum. Malang: Universitas Negeri Malang
Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan.
Yuningsih, F.W. 2013. Kurikulum sekolah. (Online), (http://fadillaweka.blogspot.com/2013/04/kurikulumku
sekolah.html), diakses 12 September 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar