KERTAMPILAN
DASAR MENGAJAR
TUGAS INDIVIDU
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Belajar dan Pembelajaran
yang dibina oleh
Prof. Dr. Nurul Ulfatin M.Pd
Oleh
Zusniya Fatmawati (140131601817)
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2015
A. Ketrampilan Dasar Mengajar
Ketrampilan
dasar mengajar (teaching skills)
adalah kemampuan atau ketrampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh
guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar
secara efektif efisien dan profesional (As. Gilcman, 1991). Dengan demikian
ketrampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa ketrampilan atau kemampuan
yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan
tugas mengajarnya.
Dalam
mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga
pengajar, yaitu;
1.
Menguasai materi atau bahan ajar yang akan
diajarkan (what to teach)
2.
Menguasai metodologi atau cara untuk
membelajarkannya (how to teach)
Ketrampilan
dasar mengajar termasuk dalam aspek nomer 2 yaitu cara membelajarkan siswa.
Ketrampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan ketrampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih
dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,
tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,
karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
B.
Jenis-jenis Ketrampilan Dasar Mengajar
1.
Ketrampilan Menjelaskan
a.
Pengertian Ketrampilan menjelaskan
Ketrampilan menjelaskan adalah suatu
ketrampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis
sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta
didik.
b.
Prinsip-prinsip menjelaskan:
1. Penjelasan
harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2. Penjelasan
harus diselingi tanya jawab
3. Materi
penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4. Penjelasan
harus sesuai dengan tujuan penjelasan
5. Materi
penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6. Dapat
menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan
dengan kehidupan
c.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
menjelaskan
1. Bahasa
yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
2. Bahan
yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
3. Pokok-pokok
yang diterangkan harus disimpulkan
4. Dalam
menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
5.
Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman
peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan
2.
Ketrampilan Bertanya
a.
Pengertian ketrampilam bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu
ada dalam proses komunikasi termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Ketrampilan
bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta
didik.
b.
Tujuan Ketrampilan bertanya
1. Memotivasi
peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
2. Melatih
kemampuan mengutarakan pendapat
3. Merangsang
dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
4. Melatih
peserta didik berfikir dewasa
5. Mencapai
tujuan belajar
c.
Jenis-jenis Pertanyaan
1. Pertanyaan
langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
2. Pertanyaan
umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
3. Pertanyan
retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
4. Pertanyaan
faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
5. Pertanyaan
yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik
atas pertanyaan peserta didik lain
6. Pertanyaan
memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri
d.
Prinsip-prinsip bertanya
1. Pertanyaan
hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta
didik
2. Pertanyaan
hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
3. Pertanyaan
didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
4. Pertanyaan
langsung sebaiknya diberikan secara random
5. Pertanyaan
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
6. Sebaiknya
hindari pertanyaan retorika atau leading question
e.
Teknik-teknik dalam bertanya
1.
Teknik menunggu
2.
Teknik menguatkan kembali
3.
Teknik menuntut dan mengali
4.
Teknik mekacak
3.
Ketrampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a.
Pengertian ketrampilan menggunakan variasi
stimulus
Ketrampilan
menggunakan variasi stimulus merupakan ketrampilan guru dalam menggunakan
bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar
suasana pembelajaran selalu menarik sehingga siswa bergairah dan antusias dalam
menerima pembelajaran san aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif.
b.
Tujuan-tujuan penggunaan variasi dalam proses
belajar mengajar
1. Menghilangkan
kejemuan dalam mengikuti proses belajar
2. Mempertahankan
kondisi optimal belajar
3. Meningkatkan
perhatian dan motivasi peserta didik
4. Menudahkan
pencapaian tujuan pengajaran
c.
Jenis-jenis variasi dalam mengajar
1. Variasi
dalam menggunakan media
2. Variasi
dalam gaya mengajar
3. Variasi
dalam menggunakan metode
4. Variasi
dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d. Prinsip-prinsip
penggunaan variasi dalam pengajaran
1.
Gunakan variasi dengan wajar, jangan
dibuat-buat
2.
Perubahan satu jenis variasi ke variasi
lainnya harus efektif
3.
Penggunaan variasi harus direncanakan dan
sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik pesera didik
4. Ketrampilan
Memberi Kekuatan
a.
Pengertian memberi kekuatan
Memberikan kekuatan atau reincorcement
merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat
mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang
lain.
b.
Tujuan penggunaan kertampilan memberi
penguatan
1.
Menimbulkan perhatian peseta didik
2.
Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
3.
Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara
pribadi
4.
Merangsang peserta didik berfikir yang baik
5.
Mengembalikan dan mengubah sikap negative
peserta dalam belajar kea rah
c.
Jenis-jenis penguatan
1.
Penguatan Verbal
2.
Penguatan Gestural
3.
Penguatan dengan cara mendekatinya
4.
Penguatan dengan cara sambutan
5.
Penguatan dengan memberikan kegiatan yang
menyenangkan
6.
Penguatan berupa tanda atau benda
d.
Prinsip-prinsip penguatan
1.
Dilakukan dengan hangat dan semangat
2.
Memberikan kesan
e.
Prinsip-prinsip penguatan
1. Dilakukan dengan hangat dan semangat
2. Memberikan kesan positif kepada peserta didik
3. Berdampak terhadap perilaku positif
4. Dapat bersifat pribadi atau kelompok
5. Hindari penggunaan respon negative
e.
Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.
Pengertian ketrampilan membuka dan menutup
pelajaran
Keterampilan
membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik
agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus
mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah
keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup
pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat
pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar
mengajar.
b.
Tujuan membuka dan menutup pelajaran
1.
Untuk
menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan
dibicarakan
2.
Menyiapkan
mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
3.
Memungkinkan
peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
4.
Agar
peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
c.
prinsip-prinsip ketrampilan membuka dan
menutup pelajaran
1. Dalam membuka pelajaran harus memberi makna
kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan
tujuan dan bahan yang akan disampaikan
2. Hubungan antara pendahuluan dengan inti
pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut
nampak jelas dan logis
3. Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok
pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui
oleh peserta didik.
f.
Ketrampilan Mengajar Kelompok dan
Perseorangan
a.
Pengertian mengajar kelompok kecil dan
perorangan
Keterampilan
mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik
dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3
hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran
perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan
tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan
memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta
didik.
b.
Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan
1. Keterampilan dalam pendekatan pribadi
2. Keterampilan dalam mengorganisasi
3. Keterampilan dalam membimbing belajar
4. Keterampilan dalam merencakan dan
melaksanakan KBM
g.
Ketrampilan Mengelola Kelas
a.
Pengertian ketrampilan mengelola kelas
Keterampilan
mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan
suasana belajar mengajar yang optimal.
b.
Tujuan pengelolaan kelas
1.
Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan
kemampuannya secara optimal
2.
Menghilangkan
berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar
3.
Mempertahankan
keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam
belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
4.
Melayani
dan membimbing perbedaan individual peserta didik
5.
Mengatur
semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
c.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
1.
Keluwesan,
digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik,
sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
2.
Kehangatan
dan keantusiasan
3.
Bervariasi,
gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
4.
Tantangan,
gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
5.
Tanamkan
displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
6.
Menekankan
hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal
negatif
d.
Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan
yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
1.
Memusatkan perhatian
2.
Menunjukkan
sikap tanggap
3.
Menegur
4.
Membagi
perhatian
5.
Memberi petunjuk-petunjuk
yang jelas
6.
Memberi
penguatan
7.
Keterampilan megelola
kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara :
· Pengelolaan kelompok
· Modifikasi tingkah laku
· Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
e.
Hal-hal
yang harus dihindari dalam mengembangkan kertampilan mengelola kelas
1.
Ketidaktepatan
memulai dan mengakhiri kegiatan
2.
Pengulangan
penjelasan yang tidak perlu
3.
Penyimpangan
4.
Kesenyapan
5.
Bertele-tele
h.
Ketrampilan Membimbing diskusi
a.
Pengertian ketrampilan membimbing diskusi
Diskusi kelompok
kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar-mengajar yang penggunaannya
cukup sering diperlukan.
b.
Ciri-ciri
diskusi kelompok:
1.
Melibatkan
3-9 orang peserta
2.
Berlangsung
dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan
anggota lainnya
3.
Mempunyai
tujuan yang dicapai dengan kerja sama antara anggota lainnya
4.
Berlangsung
menurut proses yang sistematis
Diskusi kelompok kecil
memungkinkan siswa:
1) Berbagi
informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah,
2) Meningkatkan
pemahaman atas masalah penting,
3) Meningkatkan keterlibatan
dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan,
4) Mengembangkan
kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta
5) Membina
kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggungjawab.
c.
Komponen ketrampilan yang perlu dimiliki oleh
pemimpin diskusi kelompok kecil
1.
Memusatkan
perhatian, yand dilakukan dengan cara:
a.
Merumuskan
tujuan diskusi secara jelas
b.
Merumuskan
kembali masalah, jika terjadi penyimpangan
c.
Menandai
hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan
d.
Merangkum
hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu.
2.
Memperbesar
masalah atau urutan pendapatan, dengan cara:
a.
Menguraikan
kembali atau merangkum urutan pendapat peserta
b.
Mengajukan
pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain
c.
Menguraikan
gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi
3.
Menganalisis
pandangan siswa, dengan cara:
a.
Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya
dasar yang kuat
b.
Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang
tidak disepakati
4.
Meningkatkan urusan siswa, dengan cara:
a.
Mengajukan pertanyaan kunci yang menentang
untuk berpikir
b.
Memberi contoh pada saat yang tepat
c.
Menghangatkan suasana dengan mengajukan
pertanyaan yang mengandung perbedaan pendapat.
d.
Memberi waktu untuk berpikir
e.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
5.
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan
cara:
a.
Memancing pendapat peserta yang enggan
berpartisipasi
b.
Memberikan kesempatan pertama pada peserta
yang enggan berpartisipasi
c.
Mencegah secara bijaksana peserta yang suka
memonopoli pemicaraan
d.
Mendorong siswa untuk mengomentari pendapat
temannya
e.
Meminta pendapat siswa jika terjadi jalan
buntu
6.
Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan
cara:
a.
Merangkum hasil diskusi
b.
Memberi gambaran tindak lanjut
c.
Mengajak para siswa menilai proses diskusi
yang telah berlangsung
d.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan diskusi:
1.
Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim
terbuka
2.
Diskusi yang efektif selalu didahului oleh
perencanaan yang matang, yang mencakup:
a.
Topik yang sesuai
b.
Persiapan/pemberian informasi pendahuluan
c.
Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi
d.
Pembentuk kelompok diskusi
e.
Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan
semua anggota kelompok bertatap muka
i.
Ketrampilan mengajar Kelompok Kecil
Mengajar kelompok kecil dan individual, terjadi dalam konteks pengajaran
klasikal. Di dalam kelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil
serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok
atau secara individual. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
individual memungkinkan guru mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan
efesien serta memainkan perannya sebagai:
1.
Organisator kegiatan belajar-mengajar,
2.
Sumber informasi bagi siswa,
3.
Pendorong bagi siswa untuk belajar,
4.
Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa,
5.
Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan
kebutuhannya, serta
6.
Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti
peserta lainnya.
Pelajaran kelompok kecil dan individual masing-masing memerlukan
keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa dan penanganan tugas. Ada 4
kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dalam kaitan ini, yaitu
sebagai berikut.
1.
Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan
dengan cara:
a.
Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa,
b.
Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa,
c.
Memberikan respon positif terhadap gagasan siswa,
d.
Membangun hubungan saling mempercayai,
e.
Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa kecenderungan
mendominasi,
f.
Menerima perasaan siswa dengan penuh perhatian dan keterbukaan,
serta
g.
Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.
2.
Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara:
a.
Memberi orientasi umum,
b.
Memuarisasikan kegiatan,
c.
Membentuk kelompok yang tepat,
d.
Mengkoordinasikan kegiatan,
e.
Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas, serta
f.
Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau
kesepakatan.
g.
Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat
ditampilkan dalam bentuk:
1.
Memberi penguatan yang sesuai,
2.
Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap
terhadap keadaan siswa pada awal kegiatan,
3.
Mengadakan supervisi proses lanjut, yang berupa bantuan yang
diberikan secara selektif, berupa:
(a). pelajaran tambahan, bila perlu,
(b). melibatkan diri sebagai peserta diskusi,
(c). memimpin diskusi, jika perlu, dan
(d). bertindak sebagai katalisator,
4. Mengadakan supervisi pemanduan, dengan cara mendekati setiap
kelompok/perorongan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan akhir.
5. Keterampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, yang meliputi hal-hal
berikut:
(a). Menetapkan tujuan pembelajaran.
(b). Merencanakan kegiatan belajar.
(c). Berperan sebagai penasehat.
(d). Membantu mahasiswa menilai kemajuan sendiri.
Prinsip penggunaan keterampilan diskusi kelompok kecil adalah
sebagai berikut:
1.
Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual
disesuaikan dengan tujuan yang dicapai, kemampuan siswa, ketersediaan
fasilitas, waktu, serta kemampuan dosen.
2.
Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok
kecil dan indifidual. Informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
3.
Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan
suatu kulminasi berupa rangkuman, pemantapan,
kesepakatan, laporan, dan sebagainya. Guru perlu mengenal siswa secara
individual agar dapat mengatur kondisi belajar dengan tepat.
4.
Dalam kegiatan individual, siswa dapat belajar secara bebas
dengan bahan yang disiapkan.
j.
Keterampilan Memberikan Ilustrasi/Contoh
Tidak
semua materi atau bahan ajar yang disajikan kepada siswa, baik melalui
penjelasan lisan, melalui bahasa tulisan atau isyarat dapat dengan cepat mudah
diapahami dan dikuasai oleh siswa. Dengan demikian untuk mempermudah siswa
menangkap, memahami dan menguasai materi ajar yang diberikan perlu bantuan atau
menggunakan contoh-contoh atau ilustrasi yang dapat memperjelas terhadap bahan
ajar atau penjelasan yang disampaikan. Penggunaan ilustrasi atau contoh dalam
pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan tingkat
pengalaman siswa itu sendiri. Contoh dan ilustrasi yang diberikan selalu
diorientasikan untuk menjembatani siswa dalam memahami terhadap materi yang
sedang dipelajari, atau tercapainya kompetensi belajar.
DAFTAR RUJUKAN
Iqbal,Muhammad.
2013. Ketrampilan Dasar Mengajar Bagi
Guru. (online), (http://akuiqbal93.blogspot.com/2013/04/keterampilan-dasar-mengajar-bagi-guru.html), diakses 17 Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar