Jumat, 08 April 2016

ketrampilan dasar mengajar






KERTAMPILAN DASAR MENGAJAR


TUGAS INDIVIDU
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Belajar dan Pembelajaran
yang dibina oleh Prof. Dr. Nurul Ulfatin M.Pd



Oleh
Zusniya Fatmawati (140131601817)












JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2015





A. Ketrampilan Dasar Mengajar
Ketrampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau ketrampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif efisien dan profesional (As. Gilcman, 1991). Dengan demikian ketrampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa ketrampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1.      Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2.      Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)
Ketrampilan dasar mengajar termasuk dalam aspek nomer 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Ketrampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan ketrampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

B.     Jenis-jenis Ketrampilan Dasar Mengajar
1.      Ketrampilan Menjelaskan
a.       Pengertian Ketrampilan menjelaskan
Ketrampilan menjelaskan adalah suatu ketrampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b.      Prinsip-prinsip menjelaskan:
1.   Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2.   Penjelasan harus diselingi tanya jawab
3.   Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4.   Penjelasan harus sesuai dengan tujuan penjelasan
5.   Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6.   Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan
c.       Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
1.   Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
2.   Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
3.   Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
4.   Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
5.   Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan
2.      Ketrampilan Bertanya
a.    Pengertian ketrampilam bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Ketrampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik.
b.    Tujuan Ketrampilan bertanya
1.  Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
2.  Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
3.  Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
4.  Melatih peserta didik berfikir dewasa
5.  Mencapai tujuan belajar
c.    Jenis-jenis Pertanyaan
1.    Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
2.    Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
3.    Pertanyan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
4.    Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
5.    Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
6.    Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
d.        Prinsip-prinsip bertanya
1.    Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik
2.    Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
3.    Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
4.    Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
5.    Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
6.    Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question
e.         Teknik-teknik dalam bertanya
1.      Teknik menunggu
2.      Teknik menguatkan kembali
3.      Teknik menuntut dan mengali
4.      Teknik mekacak
3.      Ketrampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a.     Pengertian ketrampilan menggunakan variasi stimulus
Ketrampilan menggunakan variasi stimulus merupakan ketrampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran san aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
b.    Tujuan-tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar
1.      Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
2.      Mempertahankan kondisi optimal belajar
3.      Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
4.      Menudahkan pencapaian tujuan pengajaran
c.    Jenis-jenis variasi dalam mengajar
1.   Variasi dalam menggunakan media
2.   Variasi dalam gaya mengajar
3.   Variasi dalam menggunakan metode
4.   Variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d.      Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
1.   Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
2.   Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
3.   Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik pesera didik
4.      Ketrampilan Memberi Kekuatan
a.       Pengertian memberi kekuatan
Memberikan kekuatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
b.      Tujuan penggunaan kertampilan memberi penguatan
1.      Menimbulkan perhatian peseta didik
2.      Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
3.      Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
4.      Merangsang peserta didik berfikir yang baik
5.      Mengembalikan dan mengubah sikap negative peserta dalam belajar kea rah
c.       Jenis-jenis penguatan
1.      Penguatan Verbal
2.      Penguatan Gestural
3.      Penguatan dengan cara mendekatinya
4.      Penguatan dengan cara sambutan
5.      Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
6.      Penguatan berupa tanda atau benda
d.      Prinsip-prinsip penguatan
1.      Dilakukan dengan hangat dan semangat
2.      Memberikan kesan
e.       Prinsip-prinsip penguatan
1.    Dilakukan dengan hangat dan semangat
2.    Memberikan kesan positif kepada peserta didik
3.    Berdampak terhadap perilaku positif
4.    Dapat bersifat pribadi atau kelompok
5.    Hindari penggunaan respon negative
e.       Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.     Pengertian ketrampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.


Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
b.    Tujuan membuka dan menutup pelajaran
1.    Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
2.    Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
3.    Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
4.    Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
c.    prinsip-prinsip ketrampilan membuka dan menutup pelajaran
1.  Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan
2.  Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
3.  Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
f.       Ketrampilan Mengajar Kelompok dan Perseorangan
a.       Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.


Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b.      Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
1.    Keterampilan dalam pendekatan pribadi
2.     Keterampilan dalam mengorganisasi
3.    Keterampilan dalam membimbing belajar
4.    Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
g.      Ketrampilan Mengelola Kelas
a.       Pengertian ketrampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
b.      Tujuan pengelolaan kelas
1.      Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan kemampuannya secara optimal
2.      Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
3.      Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
4.      Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
5.      Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
c.       Prinsip-prinsip pengelolaan kelas
1.      Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
2.      Kehangatan dan keantusiasan
3.      Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
4.      Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
5.      Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
6.      Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal negatif
d.      Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
1.      Memusatkan perhatian
2.      Menunjukkan sikap tanggap
3.      Menegur
4.      Membagi perhatian
5.      Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
6.      Memberi penguatan
7.      Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara :


   · Pengelolaan kelompok

   · Modifikasi tingkah laku

   · Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
e.       Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan kertampilan mengelola kelas
1.      Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
2.      Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
3.      Penyimpangan
4.      Kesenyapan
5.      Bertele-tele
h.      Ketrampilan Membimbing diskusi
a.       Pengertian ketrampilan membimbing diskusi
Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar-mengajar yang penggunaannya cukup sering diperlukan.
b.      Ciri-ciri diskusi kelompok:
1.      Melibatkan 3-9 orang peserta
2.      Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya
3.      Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antara anggota lainnya
4.      Berlangsung menurut proses yang sistematis
Diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa:
1)      Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah,
2)      Meningkatkan pemahaman atas masalah penting,
3)      Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan   keputusan,
4)      Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta
5)      Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggungjawab.

c.       Komponen ketrampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok kecil
1.      Memusatkan perhatian, yand dilakukan dengan cara:
a.       Merumuskan tujuan diskusi secara jelas
b.      Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan
c.       Menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan
d.      Merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu.
2.      Memperbesar masalah atau urutan pendapatan, dengan cara:
a.       Menguraikan kembali atau merangkum urutan pendapat peserta
b.      Mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain
c.       Menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi
3.      Menganalisis pandangan siswa, dengan cara:
a.       Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat
b.      Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati
4.      Meningkatkan urusan siswa, dengan cara:
a.       Mengajukan pertanyaan kunci yang menentang untuk berpikir
b.      Memberi contoh pada saat yang tepat
c.       Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengandung perbedaan pendapat.
d.      Memberi waktu untuk berpikir
e.       Mendengarkan dengan penuh perhatian
5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara:
a.       Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi
b.      Memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi
c.       Mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pemicaraan
d.      Mendorong siswa untuk mengomentari pendapat temannya
e.       Meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu
6.      Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara:
a.       Merangkum hasil diskusi
b.      Memberi gambaran tindak lanjut
c.       Mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung
d.        Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi:
1.      Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
2.      Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang mencakup:
a.       Topik yang sesuai
b.      Persiapan/pemberian informasi pendahuluan
c.       Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi
d.      Pembentuk kelompok diskusi
e.       Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap muka
i.        Ketrampilan mengajar Kelompok Kecil
Mengajar kelompok kecil dan individual, terjadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam kelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual memungkinkan guru mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efesien serta memainkan perannya sebagai:
1.      Organisator kegiatan belajar-mengajar,
2.      Sumber informasi bagi siswa,
3.       Pendorong bagi siswa untuk belajar,
4.       Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa,
5.       Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya, serta
6.       Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya.
Pelajaran kelompok kecil dan individual masing-masing memerlukan keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa dan penanganan tugas. Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dalam kaitan ini, yaitu sebagai berikut.
1.      Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan dengan cara:
a.          Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa,
b.         Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa,
c.         Memberikan respon positif terhadap gagasan siswa,
d.        Membangun hubungan saling mempercayai,
e.         Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa kecenderungan mendominasi,
f.          Menerima perasaan siswa dengan penuh perhatian dan keterbukaan, serta
g.         Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.
2.      Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara:
a.         Memberi orientasi umum,
b.        Memuarisasikan kegiatan,
c.         Membentuk kelompok yang tepat,
d.        Mengkoordinasikan kegiatan,
e.         Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas, serta
f.         Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan.
g.        Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat ditampilkan dalam bentuk:
1.       Memberi penguatan yang sesuai,
2.       Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap terhadap keadaan siswa pada awal kegiatan,
3.       Mengadakan supervisi proses lanjut, yang berupa bantuan yang diberikan secara selektif, berupa:
(a).  pelajaran tambahan, bila perlu,
(b). melibatkan diri sebagai peserta diskusi,
(c).  memimpin diskusi, jika perlu, dan
(d). bertindak sebagai katalisator,
4. Mengadakan supervisi pemanduan, dengan cara mendekati setiap kelompok/perorongan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan akhir.
5.   Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, yang meliputi hal-hal berikut:
(a).  Menetapkan tujuan pembelajaran.
(b). Merencanakan kegiatan belajar.
(c).  Berperan sebagai penasehat.
(d). Membantu mahasiswa menilai kemajuan sendiri. 

Prinsip penggunaan keterampilan diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut:
1.      Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual disesuaikan dengan tujuan yang dicapai, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas, waktu, serta kemampuan dosen.
2.      Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan indifidual. Informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
3.      Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu kulminasi berupa     rangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan sebagainya. Guru perlu mengenal siswa secara individual agar dapat mengatur kondisi belajar dengan tepat.
4.      Dalam kegiatan individual, siswa dapat belajar secara bebas dengan bahan yang disiapkan.
j.        Keterampilan Memberikan Ilustrasi/Contoh
Tidak semua materi atau bahan ajar yang disajikan kepada siswa, baik melalui penjelasan lisan, melalui bahasa tulisan atau isyarat dapat dengan cepat mudah diapahami dan dikuasai oleh siswa. Dengan demikian untuk mempermudah siswa menangkap, memahami dan menguasai materi ajar yang diberikan perlu bantuan atau menggunakan contoh-contoh atau ilustrasi yang dapat memperjelas terhadap bahan ajar atau penjelasan yang disampaikan. Penggunaan ilustrasi atau contoh dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan tingkat pengalaman siswa itu sendiri. Contoh dan ilustrasi yang diberikan selalu diorientasikan untuk menjembatani siswa dalam memahami terhadap materi yang sedang dipelajari, atau tercapainya kompetensi belajar.
 
DAFTAR RUJUKAN

Iqbal,Muhammad. 2013. Ketrampilan Dasar Mengajar Bagi Guru. (online), (http://akuiqbal93.blogspot.com/2013/04/keterampilan-dasar-mengajar-bagi-guru.html), diakses 17 Maret.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar