BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Minarti (2011:268-269)
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan
pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan
baik dan selalu siap digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau
pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik
dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus-menerus
mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan
dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
B. Tujuan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut Gunawan dalam Minarti (2011:269)
tujuan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengoptimalkan usia pakai
peralatan. Hal ini sangat penting, terutama jika dilihat dari aspek biaya
karena untuk membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan
dengan merawat bagian dari peralatan tersebut.
2.
Untuk menjamin kesiapan operasional
peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hati yang
optimal.
3.
Untuk menjamin ketersediaan peralatan
yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin dan teratur.
4.
Untuk menjamin keselamatan orang atau
siswa yang menggunakan alat tersebut.
C. Macam-Macam
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut
Minarti (2011:270) dalam pemeliharaan, ada empat macam apabila ditinjau dari
sifatnya, yaitu (1) pemeliharaan yang bersifat pengeekan; (2)
bersifat
pengecekan; (3) bersifat pengecekan ringan; (4) bersifat perbaikan berat.
Apabila ditinjau dari waktu pemeliharaannya, ada dua macam, yaitu (1)
pemeliharaan sehari-hari (menyapu, mengepel lantai, dan sebgainya), (2)
pemeliharaan berkala (pengontrolan genting, pengapuran tembok, dan sebainya).
Kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana pendidikan
selalu siap pakai dalam proses/kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Bafadal (2014: 48) ada
beberapa macam pemelihraan perlengkapan pendidikan di sekolah. Ditinjau dari
sifatnya, ada empat macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan. Kempat
pemeliharaan tersebut cocok dilakukan pada perlengkapan pendidikan berupa
mesin. Pertama, pemeliharaan yang bersifat pengecekan. Pengecekan ini
dilakukan oleh seseorang yang mengetahui tentang baik buruknya keadaan mesin. Kedua,
pemeliharaan yang bersifat pencegahan. Pemeliharaan dengan cara demikian itu
dilakukan agar kondisi mesin selalu dalam keadaan baik. Misalnya sekolah
memiliki sepeda motor dinas hendakya setiap hari dilakukan pemeriksaan terhadap
minyak rem dan bensinnya. Ketiga, pemeliharaan yang bersifat perbaikan
ringan, seperti perbaikan remnya. Keempat, perbaikan berat.
Ditinjau dari waktu perbaikannya,
ada dua macam pemeliharaan perlengkapan sekoalah, yaitu pemeliharaan
sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari, misalnya,
berupa menyapu, mengepel lantai, dan membersihkan pintu. Sedangkan pemeliharaan
berkala, misalnya berupa pengontrolan genting dan pengaporan tembok.
D. Manfaat
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut Minarti (2011:270) manfaat
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan sangat menunjang bagi
keberlangsungan efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Manfaat lain
antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Jika peralatan terpelihara baik, umurnya
akan awet yang berarti tidak perlu mengadukan penggantian dalam waktu yang
singkat.
2.
Pemeliharaan yang baik mengakibatkan
jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat diterakan seminim
mungkin.
3.
Dengan adanya pemeliharaan yang baik,
akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan.
4.
Dengan adanya pemeliharaan yang baik,
enak dilihat dan dipandang.
5.
Pemeliharaan yang baik memberikan hasil
pekerjaan yang baik.
E.
Prinsip-Prinsip
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut Minarti (2011:271-272) tugas
pengelola perlengkapan setelah mendapatkan barang selain memelihara adalah
menata perlengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang rapi dan tertib, serta
penempatannya tidak mengganggu pada personal yang lain. Salah satunya dalah
menata kantor lembaga. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
menata ruangan, antara lain sebagai berikut.
1.
Suatu tata ruang yang baik adalah tata
ruang yang memungkinkan semua personal tata usaha dapat menempuh jarak yang
sependek-pendeknya dalam setiap menyelesaikan pekerjaan ketatausahaannya.
2.
Bagian-bagian kantor lembaga yang
memiliki tugas atau fungsi yang sama dan saling berkaitan hendaknya diletakkan
secara berdekatan.
3.
Tata ruang yang ideal pada dasarnya
adalah tata ruang yang menempatan para personel dan alat-alatnya berdasarkan
alur proses kerjaannya.
4.
Kantor yang baik adalah kantor yang
punya ventilasi. Oleh karena itu, meja dan perabot lainnya harus diatur
sedemikian rupa sehingga tiap bagian kantor mendapatkan cahaya dan pertukaran
udara yang cukup.
5.
Tata ruang yang baik adalah tata ruang
yang memanfaatkan ruangan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, suatu tata ruang
yang baik adalah tata ruang yang menggunakan seluruh ruang yang ada, baik ruang
lantai maupun dindingnya.
6.
Tata ruang yang baik adalah tata ruang
yang dapat dengan mudah disusun kembali bila diperlukan.
7.
Tata ruang yang baik adalah tata ruang
yang memisahkan pekerjaan yang berbunyi keras dan mengganggu pekerjaan lainnya.
Penggunaan perlengkapan lembaga sekolah
pun, harus memerhatikan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi. Prinsip
efektivitas berarti semua penggunaan harus ditujukan semata-mata untuk
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan, prinsip efisiensi berarti
penggunaan semua perlengkapan secara hemat dan dengan hati-hati. Hal ini juga
berarti bahwa perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan fungsinya
sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misalnya, penggunaan
komputer yang digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya.
F. Tahap Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Menurut
Barnawi dan Arifin (2012: 228) tahapan dalam memelihara sarana dan
prasarana sekolah dapat dirumuskan menjadi 5P, yaitu Penyadaran, Pemahaman,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pendataan. P- pertama ialah penyadaran,
yaitu upaya menanamkan kesadaran kepada warga sekolah tentang pentingnya
pemeliharaan sarana dan prasarana. P- kedua ialah pemahaman, yaitu memberikan
pemahaman tentang program pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. P- ketiga
ialah pengorganisasian, maksudnya penyusunan struktur organisasi pemeliharaab
sarana dan prasarana sekolah dan pembagian tugas, wewenang serta tanggung
jawabnya. P- keempat ialah pelaksanaan, ialah pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah secara teratur sehingga menjadi suatu kebiasaan civitas sekolah.
Terakhir, P- kelima ialah Pendataan, yaitu inventarisasi sarana dan prasarana
ditinjau dari ketersediaan dan kondisinya, antara lain yaitu:
1.
Penyadaran
Tahapan yang paling awal dalam pemeliharaan saran
dan prasarana adalah tahap penyadaran pentingnya pemeliharaan saran dan
prasarana sekolah. Dalam tahap ini perlu ditanamkan rasa memiliki (sense of belonging) sekolah dan
menyadarkan pentingnya kebiasaan baik kepada semua guru dan siswa. Perlu
diketahui bahwa yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah bukan hanya wakil kepala sekolah bidan saran dan prasarana saja,
melainkan pula semua warga sekolah. Termasuk juga siswa, guru, penjaga sekolah,
kepala sekolah, komite sekolah, maupun warga sekitar sekolah. Oleh karena itu,
perlu penyadaran kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab tersebut.
Kepala sekolah perlu mengundang Kelompok Kerja
Rencana Kerja Sekolah (KK-RKS) dan membentuk tim kecil untuk menginisiasi
pengantar pemahaman pentingnya pemeliharaan saran dan prasarana sekolah.
Kemudian, kepala sekolah dan guru atau tim kecil yang telah terbentuk, menyosialisasikan
Buku Panduan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Sekolah. Tugas selanjutnya ialah menyusun program pengenalan dan
penyadaran pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Pengenalan
dan penyadaran pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu menggunakan rumus AMBAK, menjelaskan kerugian
yang dapat terjadi jika pemeliharaan tidak dilakukan, dan menyosialisasikan
penggunaan gedung sekolah. Cara pertama, yaitu menggunakan rumus AMBAK. AMBAK
merupakan singkatan dari Apa Manfaatnya BAgi Ku. Cara kedua, ialah dengan
menjelaskan besarnya biaya yang harus dikeluarkan jika pemeliharaan sarana dan
prasarana tidak dilakukan. Mungkin awalnya hanya butuh perhatian untuk
mengamati gejala kebocoran atap sekolah, tetapi karena tidak mendapat
perhatian, sekolah dapat mengeluarkan biaya yang cukup fantastik. Kemudian,
cara ketiga ialah dengan menyosialisasikan tata tertib dan memasang pesan-pesan
pengingat penggunaan saran dan prasaran sekolah. Tata tertib penggunaan sarana
dan prasarana perlu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah. Komite
sekolah juga perlu ikut menyosialisasikan kepada para siswa, pengguna gedung
sekolah, dan warga sekitar. Berikut contoh tata tertib penggunaan gedung
sekolah. Tata tertib ini dapat ditambahi oleh tim pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah.
Tata
Tertib Penggunaan Sarana dan Prasarana Sekolah
a. Jagalah
kebersihan dan kerapian ruangan.
b. Bersihkan
alas kaki sebelum memasuki ruangan.
c. Buanglah
sampah pada tempatnya.
d. Pemeliharaan
kebersihan dinding, perlengkapan, serta perabotan sekolah.
e. Periharalah
perabotan atau barang agar tidak menempel pada dinding.
f. Matikan
lampu jika tidak diperlukan.
g. Hindari
membuang apa pun pada kloset dan saluran air kotor.
h. Tutuplah
selalu keran air dengan baik dan sampai tidak menetes.
i.
Hindari melempar apa pun kea tap
bangunan.
j.
Apabila terdapat permasalahan pada
bangunan dan fasilitas sekolah segera laporkan pada tim pemeliharaan gedung.
Selain
itu, penyadaran juga dapat dilakukan dengan cara memasang pesan-pesan pengingat
pemeliharaan saran dan prasarana di tempat-tempat yang strategis. Pesan-pesan
atau moto yang dapat dipasang di tempat yang strategis, antara lain:
a. Kebersihan
sebagian dari iman,
b. Hari
gini, kelas masih kotor,
c. Aku
malu kelas ku kotor,
d. Buanglah
sampah pada tempatnya,
e. Hapuslah
papan tulis setelah digunakan,
f. Gunakan
air seperlunya, dan
g. Dan
lain-lain
2.
Pemahaman
Pemahaman
diberikan kepada stakebolders dengan
cara menjelaskan program pemeliharaan yang dibuat oleh sekolah. Program
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah mencakup maafaat pemeliharaan, tujuan
dan sasaran, hubungan pemeliharaan dengan manajemen aser sekolah, jenis
pemeliharaan dan lingkup masing-masing serta peran serta seluruh stakeholders. Program pemeliharaan perlu
dijelaskan secara utuh agar tujuan pemeliharaan dapat tercapai dengan optimal.
Di
samping program pemeliharaan, ada hal penting yang harus dipahami oleh semua
pihak dalam lingkungan sekolah. Hal penting itu berkaitan dengan kebiasaan
warga sekolah. Banyak masalah yang terjadi justru karena kebiasaan buruk
pengguna sekolah itu sendiri. Beberapa kebiasaan yang menimbulkan masalah DBE-1
& USAID dalam Barnawi dan Arifin (2012:232-236), baik yang dilakukan para
siswa, guru penjaga sekolah, dan warga sekolah anatara lain diuraikan di bawah
ini:
a.
Hal-hal yang
seringkali dilakukan siswa
1) Membuang
sampah sembarangan (sisa pembungkus makanan, sisa makanan) tidak dibuang pada
tempat sampah, tetapi dibuang dalam saluran drainase depan selasar.
2) Setelah
makan jajan tidak cuci tangan, tetapi dioleskan pada dinding sehingga permukaan
dinding terdapat bercak noda.
3) Saat
istirahat, sambil bersandar pada dinding salah satu kaki diangkat dan
disandarkan pada dinding sehingga akan tercetak alas sepatu/kaki menempel di
permukaan dinding.
4) Sisa
makanan yang terjatuh tidak dibuang di tempat sampah, tetapi diinjak-injak
sehingga permukaan lantai bercak noda yang menempel.
5) Bermain
ayunan pada handel slot pintu, menyebabkan handel slot patah, baut lepas, dan
rusak.
6) Bermain
kait angin yang terpasang di jendela dengan cara diputar-putar sehingga lepas
dan tidak terpasang kembali. Akibatnya,
jendela tidak dapat dibuka sempurna karena alat penahan jendela agar tetap
terbuka hilang sehingga mengganggu sirkulasi udara/pencahayaan di dalam
ruangan.
7)
Bermain keran air dengan membuka dan
menutup terlalu keras, menyebabkan putaran/engkel keran rusak.
8) Bermain
saklar lampu dengan cara diutak-atik tombol on-off-nya,
menyebabkan kabel instansi putus/lepas sehingga jaringan tidak
terkoneksi/konsleting atau tombola us/lepas.
9) Melakukan
corat-coret pada dinding menggunakan pensil warna, spidol, atau pecah genting/bata.
10) Melakukan
corat-coret pada permukaan kayu menggunakan kapur, tipe-x, atau bulpoin.
11) Melakukan
corat-coret (gambar/tulisan) pada permukaan jendela kaca yang berdebu.
12) Cara
duduk di dalam ruanagan dengan bersandar pada dinding setiap hari. Akibatnya,
permukaan dinding menjadi kotor bernoda hitam/berminyak karena bekas gesekan
punggung atau rambut kepala.
b.
Hal-hal yang
seringkali dilakukan oleh guru atau kepala sekolah
1) Karena
tidak tersedia lahan parker kendaraan, guru memarkir kendaraan di selaras depan
kelas. Akibatnya, permukaan lantai (keramik) tergores menghitam dan permukaan
dinding tergores menghitam dan permukaan dinding tergores serang/spion
kendaraan dengan meninggalkan bekas goresan menghitam atau permukaan cat lepas
mengelupas.
2) Setelah
kegiatan belajar mengajar selesai, tidak mematikan lampu.
3) Memasang
gambar, foto, papan pengumuman, majalah dinding, paoan statistik pada permukaan
dinding atau partisi, menyebabkan permukaan dinding berlubang bekas paku atau
bahkan plesteran dinding retak, pecah, atau mengelupas.
4) Membuang
tisu bekas, abu dan putung rokok, serta bekas pembungkus makanan tidak pada
tempatnya.
5) Memberikan
contoh buruk kepada siswa dalam membuang sampah sembarangan dan lainnya.
c.
Hal-hal
seringkali dilakukan oleh penjaga sekolah
1) Pada
saat membuka dan menutup dauin pintu/jendela, dilakukan dengan cara ditarik
atau didorong/ditekan dengan keras sehingga mengakibatkan ram daun
pintu/jendela bergelombang, tidak bisa ditutup dengan sempurna, engsel dan slot
arus.
2) Tidak
segera melakukan pengelapan permukaan lantai bekas tumpahan minuman sehingga
permukaan lantai kusam karena bekas noda.
3) Tidak
kontinu mengisi bak recervoir dan dibisrksn kosong. Jika terus-menerus
berlangsung menyebabkan bak reservoir retak/bocor.
4) Jarang
melakukan pembersihan closet, bak air, dan lantai KM/WC sehingga KM/WC terlihat
kumuh, bau tidak sedap dan permukaan lantai licin.
5) Jarang
melakukan pembersihan/penyapuan halaman sekitar gedung sehingga lingkungan
terlihat kumuh.
6) Kebiasaan
menyalakan pompa air tanpa pernah melakukan pengecekan kondisi air dalam pipa
isap pompa. Akibatnya, pompa mengalami panas dan spul terbakar.
7) Salah
satu bagian genteng lepas tidak segera dilakukan perbaikan/pemanasan kembali.
8) Lupa
menutup dan mengunci pintu ruangan dan jendela. Akibatnya, barang-barang di
dalam ruangan tersebut tidak aman.
9) Berharap
orang lain akan membereskannya.
Secara umum, baik siswa, guru,
kepala sekolah, penjaga sekolah masalahnya hampir sama, yaitu hanya mau
menggunakan, tetapi mengabaikan pemeliharaannya.
d.
Hal-hal yang
seringkali dilakukan olehb masyarakat di sekitar sekolah
1) Menggembalakan
ternak, menjemur pakaian/hasil bumi di halaman sekolah atau menjemur pakaian
pda pagar sekolah, menyebabkan lingkungan sekolah menjadi kumuh.
2) Bermain
bola dihalaman sekolah, ketika bola ditendang mengenai jendela kaca/genteng
tersebut pecah atau dapat merusak taman-taman yang ada.
3) Salah
anggapan bahwa sekolah dan pemeliharaannya adalah urusan Dinas Pendidikan,
bukan sebagai milik mereka bersama.
3.
Pengorganisasian
Tahap
pengorganisasian merupakan tahap yang sangat penting. Pada tahap ini diatur dengan jelas siapa yang
bertanggung jawab, siapa yang melaksanakan, dan siapa yang mengendalikannya.
Pengorganisasian pengelola pemeliharaan melibatkan semua warga sekolah, yaitu
kepada sekolah, guru, siswa, komite sekolah, dan tim teknis pemeliharaan.
Organisasi membagi personel pemeliharaan berdasarkan waktu pemeliharaan sarana
dan prasarana. Tim ini berasala dari unsure guru, wali murid, komite sekolah,
dan anggota masyarakat. Pengorganisasiannya terdiri dari ketua, sekertaris,
bendahara, pelaksana teknis, dan surveyor.
Struktur organisasi yang telah dibentuk
tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dijabarkan dengan jelas tugas,
tanggung jawab, dan wewenangnya. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang berfungsi
sebagai panduan personel pemeliharaan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan.
Berikut ini DBE-1 & USAID dalam Barnawi dan Arifin (2012: 237) beberapa
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk tiap-tiap jabatan yang dapat
dimodifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Kepala
Sekolah
a. Memiliki
tugas:
1) Bersama-sama
dengan komite sekolah menunjuk personel yang akan dilibatkan dalam kegiatan
pemeliharaan banguna gedung sekolah.
2) Membina
hubungan kerja sama yang baik dengan guru, komite sekolah, wali murid, dan
masyarakat yang ditunjuk selaku personel yang dilibatkan dalam kegiatan
pemeliharaan.
3) Mengoordinasikan
seluruh personel yang ditunjuk dengan memberikan arahan kebijakan, informasi,
dan bimbingan dalam melaksanakan pemeliharaan gedung sekolah.
b. Tanggung
jawab:
1) Bertanggung
jawab penuh terhadap seluruh hasil yang dicapai dalam kegiatan pemeliharaan.
2) Bertanggung
jawab terhadap pengelolaan gedung sekolah karena sarana penunjangnya.
c. Wewenang:
Mengadakan pengawasan, monitoring, dan evaluasi
secara periodic terhadap seluruh kegiatan pemelihraan yang dilakukan oleh
kelompok kerja.
Guru/Guru
Kelas
a.
Memiliki tugas:
1) Mencatat
dan menyusun administrasi mengenai seluruh asset sarana dan prasarana yang
dikelola pihak sekolah.
2) Memberikan
pengertian atau pemahaman kepada seluruh siswa tentang pentingnya keikutsertaan
mereka dalam menjaga bangunan gedung sekolah beserta saran penunjangnnya.
3) Memberikan
informasi atau petunjuk dan bimbingan dalam menjaga kebersihan gedung dan
lingkungannya.
b.
Tanggung jawab:
1) Memeriksa
dan menjaga kebersihan ruangan dan saran prasarannya sebelum dan sesudah
kegiatan belajar mengajar berlanngsung.
2) Memberikan
motivasi melaksanakan kebersihan ruangan dengan memberi contoh kepada seluruh
siswa dengan menyapu lantai atau membersihkan ruangan yang selanjutnya akan
dilaksanakan seluruh siswa dengan pembagian tugas bergilir (piket) di
masing-masing kelas.
c.
Wewenang:
Mengadakan pengawasan, monitoring, dan evaluasi
hasil kerja para siswa yang telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan harian
atau mingguan.
Ketua
Komite Sekolah
a.
Memiliki tugas:
1) Bersama
kepals sekolah menunjuk personel yang akan dilibatkan dalam kegiatan
pemeliharaan bangunan gedung sekolah.
2) Membina
hubungan kerja sama yang baik dengan manajemen sekolah, anggota komite, wali
murid, dan masyarakat yang ditunjuk selaku peersonel yang dilibatkan dalam
kegiatan pemeliharaan.
b.
Tanggung jawab:
1) Menyusun
kebutuhan dan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan gedung
sekolah.
2) Berkoordinasi
dengan seluruh anggota komite yang lain dan bersama dengan wali murid
menggalanng dana yang nantinya dipergunakan untuk melaksanakan pemeliharaan dan
perawatan gedung sekolah.
c.
Wewenang:
1) Mengadakan
evaluasi terhadap hasil inventori kondisi gedung dan saran penunjangnya.
2) Menyetujui
rencana dan tindak lanjut dalam penanganan pemeliharaan gedung selanjutnya.
3) Selaku
pengawas seluruh kegiatan pemeliharaan termasuk di dalamnya adalah pengawasan
pengelolaan anggaran kegiatan pemeliharaan.
Tim
Teknis Pemeliharaan
a.
Ketua Tim (coordinator):
1) Mengoordinasi
tugas-tugas sekertaris, bendahara, surveyor, dan pelaksanaan teknis.
2) Menyusun
rencana kerja, jadwal kerja, dan anggaran kegiatan pemeliharaan.
3) Mengoordinasi
dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan bangunan gedung beserta saran
penunjangnya.
4) Mengadakan
inspeksi langsung secara teratur ke seluruh ruangan/bangunan untuk memeriksa
kondisi kerusakannya.
5) Meneliti
laporan dan masukan-masukan sebelum disampaikan kepada kepala sekolah dan
komite.
6) Menerapkan
prosedur panduan pemeliharaan gedung sekolah system pencatatan dokumen hasil
survey, dan pengarsipan seluruh dokumen pelaporan dengan teratur.
7) Memelihara
dan membina hubungan kerja dengan seluruh personel yang terlibat.
8) Bertanggung
jawab penuh dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala sekolah selaku
penanggung jawab kegiatan dan ketua komite sekolah selaku pengawas kegiatan.
b.
Sekertaris:
1) Melakukan
tugas-tugas administrative berupa pengarsipan dokumen sederhana, mencatatan
notulen kegiatan rapat (koordinasi), dan hal-hal penting lainnya serta
penyusunan pelaporan.
2) Dalam
melaksanakan tugasnya harus selalu berkoordinasi dengan ketua tim dan
bertanggung jawab langsung kepada ketua tim.
c.
Bendahara:
1) Melakukan
pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan keuangan dengan tertib dan penuh
tanggung jawab.
2) Membuat
pengajuan permohonan anggaran dana pemeliharaan
yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan.
3) Dalam
melaksanakan tugasnya harus selalu berkoordinasi dengan ketua tim dan
bertanggung jawab kepada ketua tim.
d.
Surveyor
(pendataan):
1) Melakukan
pendataan kerusakan-kerusakan seluruh komponen bangunan.
2) Melakukan
dokumentasi, pengukuran, perhitungan, dan pencatatan seluruh kegiatan dan hasil
pendataan kerusakan bangunan.
3) Menyusun
pelaporan hasil pendataan dan disampaikan kepada ketua tim
4) Bertanggung
jawab penuh kepada ketua tim.
e.
Pelaksana
Teknik:
1) Memimpin
dan mengatur seluruh pekerja (tukang dan tenaga) dalam melaksanakan perawatan
gedung sekolah agar terkoordinasi dengan baik,n sehingga dapat mencapai hasil
sesuai dengan target dan sasaran serta spesifikasi teknis yang diisyaratkan.
2) Mempelajari
dokumen bestek (gambar kerja, spesifikasi teknis, dan anaggaran pelaksanaan).
3) Menghitung
kebutuhan material dan tenaga untuk melaksanakan perawatan bangunan.
4) Berkoordinasi
dengan sekretaris dan bendahara dalam menyusun laporan maupun pengajuan
anggaran perawatan.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan
pemeliharaan terbagi menjadi pemeiharaan rutin dan pemeliharaan berkala.
Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana agar tetap
dalam kondisi nyaman dan bertahan lama. Kegiatan mencakup membersihkan semua
komponen didalam maupun di luar ruangan dan merapikan letak benda-benda oleh
karena itu, dalam pemeliharaan rutin harus ada pembagian wilayah tugas dengan
jelas, siapa bagian halaman, siapa bagian taman, siapa yang bagian ruang, dan
lain-lain.
Kegiatan
pemeliharaan rutin dapat menjadi sarana guru untuk mendidik karakter siswa agar
sesuai dengan nilai-nilai universal. Nilai-nilai yang diharapkan muncull dalam
diri siswa, diantaranya pwduli lingkungan, tanggung jawab, dan disiplin.
Karakter pedulli lingkungan dapat muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk
menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan agar tetap sehat dan nyaman untuk
beraktivitas. Karakter tanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan kepada
siswa bahwa rasa memiliki terhadap sekolah harus dimiliki oleh setiap warga
sekolah. Sementara karakter disiplin dapat muncul melalui penjadwalan dan
pengawasan piket pemeliharaan sekolah.
Daftar
kegiatan pemeliharaan rutin untuk menjaga sarana dan prasarana tetap dalam
keadaan baik sebagai berikut:
a. Sapu
dan pel lantai ruang-ruang sekoolah dan bagian beranda setiap hari supaya
kebersihan tetap dijaga. Supaya lebih bersih, pendidikan perabotan pada
ruang-ruang sekolah tiap minggu kemudian bersihkan lantai ruang-ruang secara
keseluruhan.
b. Pemeliharaan
kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga lainnya.
Apabila dinding menggunakan cat minyak atau cat air, dinding dapat dibersihkan
dengan mmenggunakan sikat dan air bersih. Bersihkan jendela-jendela dengan
menggunakan lap dan air bersih. Lakukan kegiatan ini secara teratur seminggu
sekali.
c. Setelah
kegiatan belajar mengajar berakhir periksalah kondisi seluruh bagian bangunan
sekolah serta keamanannya.
d. Bersihkan
WC setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih.
e. Apabila
terdapat wastafel pada gedung sekolah, wastafel tersebut dan saluran pembuangan
air lainnya sebaiknya dibersihkan setiap hari.
f. Periksa dan rawat seluruh komponen-komponen
gedung, beri pelumas pada engsel-engsel daun pintu dna jendela, kencangkan
seluruh skrup pada bagian pegangan kunci, dan lain-lain secara teratur.
g. Periksa
dan rawat perlengkapan kebersihan setiap hari. Kembalikan seluruh perlengkapan
ke gedung atau tempat penyimpanan alat-alat kebersihan setelah digunakan.
Pastikan seluruh perlengkapan dalam kondisi kering supaya tidak terjadi
kelembapan diruang penyimpanan tersebut.
h. Potong
dan rapikan rumput yang tumpuh pada sekeliling bangunan sekolah setiap hari
(terutama pada musim hujan).
i. Bersihkan dan periksa parit/saluran pembuangan
air pada sekeliling bangunan sekolah setiap minggu (terutama pada musim hujan).
j. Kumpulkan sapah-sampah yang ada. Bakar
sampah-sampah tersebut pada tempat pembakaran sampah setiap hari atau setiap
minggu (tergantung pada banyaknya sampah yang ada) dan timbun abunya (Wakeham
dalam Barnawi dan Arifin, 2012:246).
Tabel
Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan Sarana-Prasarana Sekolah
KEGIATAN
: PEMELIHARAAN HARIAN
|
Hari/Tanggal
|
|
Tanda
tangan
|
|
|
Penyelia
(Supervisor)
|
|
|
|
No.
|
Pemeliharaan
yang dilakukan
|
Pelaksana
kelas:
|
Kegiatan
yang diakukan
|
Catatan:
|
1
|
Pembersihan
ruangan dalam/selaras
|
|
Menggeser
perabotan dalam ruangan menyapu dan mengepel lantai.
|
|
2
|
Pembersihan
daun pintu dan jendela, pembukaan kaca
|
|
Membersihkan
daun pintu dan jendela kaca menggunakan lap/kemoceng.
|
|
3
|
Pembersihan
KM/WC dan saluran pembuangan
|
|
Membersihkan
closet, menguras bak air, menggosok lantai dengan sikat, menggelontorkan
lubang avour dan closet.
|
|
4.
|
Memeriksa
penggunaan listrik
|
|
Mematikan
lampu ruangan setelah ruangan tidak dipergunakan.
|
|
5.
|
Mengunci
semua pintu dan jendela
|
|
Mengunci
semua pintu dan jendela setelah kegiatan belajar mengajar berakhir demi
keamanan ruangan dan isinya.
|
|
Tabel
Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan Sarana-Prasarana Sekolah
KEGIATAN
: PEMELIHARAAN MINGGUAN
|
Minggu
(tgl...s/d...)
|
|
Bulan/Tahun:
|
|
|
Penyelia
(Supervisor)
|
|
|
Tanda
tangan
|
No.
|
Pemeliharaan
yang dilakukan
|
Pelaksana
kelas:
|
Kegiatan
yang dilakukan
|
Catatan:
|
1
|
Pembersihan
ruangan dalam/selaras
|
|
Menggeser
perabotan dalam ruangan, menyapu dan mengepel lantai.
|
|
2
|
Pembersihan
daun pintu dan jendela, permukaan kaca
|
|
Membersihkan
daun pintu dan jendella kaca menggunakan cairan pembersih.
|
|
3
|
Pembersihan
KM/WC dan saluran pembuangan
|
|
Membersihkan
closet, menguras bak air, menggosok lantai dengan sikat dan cairan pembersih,
menggelontorkan lubang saluran pembuangan
|
|
4
|
Pembersihan
halaman dan saluran drainase
|
|
Menyapu
halaman, mengumpulkan sampah-sampah yang berceceran, membersihkan saluran
drainase dari sampah atau endapan tanah, potong ranting dan dedaunan
pohon-pohin di sekitar bangunan , pangkas/cabut rumput liar di halaman.
|
|
5
|
Pemeriksaan
kondisi halaman dan sekitar bangunan
|
|
Memeriksa
kondisi tanah yang ada di sekitar pondasi bangunan apakah mengalami erosi
atau tidak. Memastikan bahwa tanah di sekitar tidak terdapat sarang rayap
yang akan berpengaruh terhadap kmponen kayu , bangunan, dan pondasi.
|
|
Untuk
meminjam terlaksananya pemeliharaan berkala, pihak sekolah dapat memanfaatkan
formulir pemantauan kegiatan pemeliharaan. Berikut ini formulir pemantauan
kegiatan:
|
Bulan/Tahun
|
|
|
|
|
Penyelia
|
|
|
|
|
Pelaksana
|
|
|
|
No.
|
Pemeliharaan
yang diakukan
|
Minggu
ke:
|
permasalahan
|
Kegiatan
yang dilakukan
|
1.
|
Pembersihan halaman
dan saluran drainase
|
|
|
Menyapu halaman,
mengumpulkan sampah-sampah yang berceceran, membersihkan saluran drainase
dari sampah atau dari endapan tanah tanah, potong ranting dan dedaunan
pohon-pohon disekitar bangunan, pangkas/cabut rumput liar yang tumbuh
dihalaman .
|
2.
|
Pemeriksaan kondisi
halaman dan sekitar bangunan
|
|
|
Memeriksa kondisi
tanah yang ada disekitar pondasi bangunan apakah mengalami erosi/tidak.
|
Memastikan bahwa
tanah disekitar tidak terdapat sarang rayap yang akan berpengaruh terdapat
komponen kayu bangunan dan pondasi.
|
||||
3.
|
Memeriksa bangunan
gedung dan kelengkapan komponen bangunan
|
|
|
Memeriksa kondisi
penutup atap, rangka atap dan langit-langit dalam ruangan.
|
Teritis, seluruh
talang keliling bangunan.
|
||||
Memeriksa kosen, daun
pintu dan jendela kaca, pengantung dan pengunci.
|
||||
Memeriksa kondisi
plesteran dan sponengan dinding, permukaan lantai.
|
||||
Memeriksa kondisi
instalansi mekanikal dan elektrikal.
|
Tabel
Formulir Pemantauan Kegiatan Pemeliharaan Gedung Sekoah
KEGIATAN
: PEMELIHARAAN BERKALA
|
Bulan/Semester
|
|
|
Tahun:
|
|
Penyelia
|
|
|
Tanda
Tangan:
|
|
Pelaksana
|
|
|
|
No.
|
Pemeliharaan
yang dilakuan
|
Hari
|
Permasalahan
|
Kegiatan
yang dilakukan
|
1.
|
Pemeriksaan
bangunan gedung dan kelengkapan komponen bangunan
|
|
|
Memeriksa
kondisi penutup atap, rangkap atap, dan plafond dan eternit, teritis, dan
talang seluruh keliling bangunan, listplank dan kerpus.
|
Memeriksa
kusen, daun pintu dan jendela, kaca, dan penggantung dan pengunci, partisi.
|
||||
Memeriksa
kondisi plesteran dan sponengan dinding, permukaan lantai.
|
||||
Memeriksa
kondisi instalasi mekanikal dan elektrikal.
|
||||
Memeriksa
kondisi kelengkapan KM/WC, sumber air bersih, septic tank dan peresapan.
|
||||
2.
|
Pemeriksaan
kondisi halaman dan sekitar bangunan
|
|
|
Memotong
pepohonan, memusnahkan sarang serangga/rayap yang ditemukan.
|
Pemeriksaan
kondisi halaman, pagar halaman, jalan setapak, paving halaman, saluran
drainase.
|
Menurut Bafadal (2014: 48-53) berikut
ini dikemukakan beberapa contoh pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan
berkala, sebagaimana dituntunka di dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan
Barang Perlengkapan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Nasional.
Perlengkapan yang dicontohkan
berikut ini misalnya laboratorium, instalasi air, instalansi listrik, meja
tulis, mesin stensil, dan almari besi. Pemeliharannya seperti berikut.
1. Laboratorium
a. Pemeliharaan
sehari-hari
Seperti menyapu, mengepel lantai, membersihkan
pintu, jendela kaca, dan lain-lain, dilaksanakan oleh petugas yang telah
ditunjuk.
b. Pemeliharaan
berkala
Sekurang-kurangnya sebulan sekali harus dikontrol
atap dinding dan lainnya. Apabila ada kebocoran, keretakan, atau kerusakan lain
dan bila tidak dapat diatasi oleh petugas yang bersangkutan, segera laporkan
kepada pimpinan untuk segera diusahakan perbaikannya. Untuk pemeliharaan
berkala ini dibuatkan kartu pemeliharaannya.
2. Instalasi
air
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Setiap
hari pemakaian air harus diperhatikan, setiap habis memakainya karan harus
ditutup.
2) Bak
penampung air, wastafel, dan lain-lain harus dibersihkan.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Sekurang-kurangnya
sebulan sekali harus dikontrol, apakah pipa dan meteran air berjalan dengan
baik atau tidak. Apabila terdapat pipa yang bocor dan tidak dapat diatasi
sendiri oleh petugas, segera lapor pada pimpinan yang berwenang untuk
perbaikannya.
2) Apabila
meteran tidak berjalan dengan baik, segera laporkan kepada Perusahaan Air Minum
(PAM) untuk segera diperbaiki. Kartu pemeliharaannya dapat disatukan dengan
kartu pemeliharaan gedung yang bersangkutan.
3. Instalasi
listrik
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Pemakaian
aliran harus diperhatikan. Pada siang hari, dalam ruang yang cukup terang,
lampu dipadamkan. Demikian pula pada malam hari, pada ruang yang tidak perlu
penerangan lampu dapat dimatikan.
2) Panel/kotak
sikring diperiksa.
3) Bola-bola
lampu diperiksa, bila ada yang diputus segera diganti.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Sekurang-kurangnya
sebulan sekali instalasi harus dikontrol, terutama pada meteran pemakai, apakah
ada kelainan pada meteran atau kelebihan pemakaian arus aliran (stroom).
Jika ada, laporkan pada PLN. Pimpinan memberikan peringatan pada bawahan agar
menghemat pemakaian aliran (stroom).
2) Instalasi
jaringan kabel agar dikontrol, jika ada kerusakan yang tidak dapat diatasi
sendiri oleh petugas, segera lapor pada PLN atau instalatur. Kartu
pemeliharaannya dapat disatukan pada kartu pemeliharaan gedung.
4. Mesin
tulis
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Membersihkan
debu dan kotoran lain yang melekat.
2) Memeriksa
pita mesin apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak.
3) Setiap
habis dipakai, dibersihkan huruf-hurufnya, dan mesin ditutup kembali dengan
tutup yang tersedia.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Apabila
mesin setiap hari dipakai terus-menerus, sekurang-kurangnya sebulan sekali
diminyaki dengan minyak pelumas yang bisa digunakan untuk mesin tulis.
2) Apakah
pita mesin sudah tidak nyala lagi, agar segera diganti.
3) Sekurang-kurangnya
6 bulan sekali direparasi oleh tenaga ahli, jika ada kerusakan
padakomponen-komponennya, perlu diperbaiki oleh tenaga ahli.
5. Mesin
stensil
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Pembersihan
dari debu yang melekat pada tutup mesin dan pada mesin sendiri.
2) Periksa
peralatannya, apakah ada kelainan atau kerusakan untuk siap pakai.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Dibersihkan
setiap selesai dipakai.
2) Mengganti
peralatan yang rusak.
3) Sekurang-kurangnya
sebulan sekali diadakan pengecekan peralatan.
4) Sekurang-kurangnya
6 bulan sekali direparasi.
6. Mesin
hitung
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Pembersihan
dari debu dan kotoran lain yang melekat
2) Pemakaiannya
agar berhati-hati, sehingga alat-alat di dalamnya tidak mudah rusak.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Mengganti
kertas strook bila habis.
2) Sekurang-kurangnya
setiap bulan sekali, diadakan pengecekan keadaan peralatannya. Jika ada
kerusakan sewaktu-waktu, segera diperbaiki oleh tenaga ahli.
3) Pelaksanaan
pemeliharaan berkala sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.
4) Untuk
mesin hitung ini sama dengan mesin yang lainnya, dibuatkan kartu pemeliharaannya.
7. Filing
cabinet/almari besi
a. Pemelihaan
sehari-hari
1) Membersihkan
debu dan kotoran lain yang melekat.
2) Mengunci
dan membuka serta menarik dan mendorong laci-lacinya dilakukan secara
hati-hati.
b. Pemeliharaan
berkala
Semua filing cabinet dan almari besi harus
selalu dalam keadaan terkunci setelah habis jam kerja. Pemeliharaan berkalanya
dicatat dalam kartu pemeliharaan, sama dengan lainnya.
8. Kipas
angin
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Membersihkan
dari debu dan kotoran lain yang melekat.
2) Penempatannya
agar sesuai dengan keperluan di tempat yang tidak mengganggu.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Pemindahan
dari satu tempat ke tempat lain agar berhati-hati, kalau bisa tidak perlu
banyak dipindahkan, karena mungkin akan membuatnya lebih cepat rusak.
2) Perbaiki
bila ada kerusakan atau kemacetan.
9. Mesin
tulis listrik
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Dibersihkan
dari debu dan kotoran lain yang melekat.
2) Diperiksa
peralatan apabila ada kelainan.
b. Pemeliharaan
berkala
1) Setiap
selesai memakai, kontak listrik harus dicabut.
2) Selesai
memakai, ditutup kembali dengan penutupnya (plastik/kain).
3) Jika
ada kerusakan, agar diperiksa dan dibetulkan oleh tenaga ahli.
10. Kalkulator
a. Pemeliharaan
sehari-hari
1) Pembersihan
dari debu/kotoran lain yang melekat.
2) Setiap
habis memakai, kontak listrik agar dicabut.
3) Ditutup
dengan penutup plastik/lainnya bila selesai memakainya.
b. Pemeliharaan
berkala
Jika ada kerusakan, agar diperiksa dan dibetulkan
oleh tenaga ahli.
11. Sound
system
a. Pemeliharaan
1) Membersihkan
dari debu dan kotoran lain yang melekat pada semua komponen.
2) Sebelum
pemakaian, agar diperiksa peralatannya melalui tes suara.
3) Jika
ada kelainan, dicari penyebabnya, dicek semua kontak.
b. Pemeliharaan
berkala
Apabila ada kerusakan, segera diperbaiki oleh
ahlinya. Pemeliharaannya dicatat dalam kartu, sebagai contoh, kartu pemeliharaan
kelompok elektronik.
5.
Pendataan
Pendataan
saran dan prasarana dilakukan untuk menginventarisasi saran dan prasaran
sekolah terkait dengan ketersediaan dan kondisinya. Petugas yang ditunjuk untuk
menyurvei saran dan prasarana harus memahami komponen apa saja yang perlu
diinventarisasi dan kondisi yang perlu diamati dan dicatat. Hasil pendataan
akan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasaran dan
tuntuk kepentingan pelaporan. Selain itu, data hasil survei juga bermanfaat
untuk mrngajukan pengadaan barang pengganti ke Dinas Pendaiaikan.
hy...
BalasHapus